Sabtu, 05 April 2014

Siapa Yang Tanda Tangani Teks Proklasmasi?

Ucok sepulang sekolah, menangis. Bapaknya heran dan bertanya – tanya apa gerangan
penyebabnya :
Bapak : “Kenapa kau Cok ?? Aku liat wajah kau kusut kali……..”
Ucok : “Aku diusir Bu guru pak…..”
Bapak : “Woalaah !!!!! Ada apa pulak ucok??”
Ucok : “Bu guru kan nanya…..siapa yang tandatangan teks proklamasi ? ”
Bapak : “Lantas kau jawab apa ?”
Ucok : “Bukan aku Bu…….sumpah !!!!! Bukan aku, Bu !!!”
Bapak : ” Ah, saalah Kau itu anakku ! Ngaku aja kau, apa susahnya nak. ”
Ucok : “Iya…..ya pak yaaaa !”
Esoknya si Ucok Pulang cepat….dengan tampang yang lebih kusut lagi…………………
Bapak : “Macam manaa jadinya Cok ??”
Ucok : “Aku diskors pak……3 hari…..gara – gara aku ikuti omongan bapak.”
Bapak : “Hayoo…..kita balek kesekolah itu, Aku Kaasi Tahu Bu guru, siapa kau sebenarnya.”
Di sekolah..
Bu Guru : “Wah…..selamat pagi pak Ucok, Ada perlu apa nih ?”
Bapak (bicara pelan) : “Begini Bu Guru……aku kasih tahu Bu Guru tentang teks proklamasi itu…”
Bu Guru (bengong) :“Yah…….kenapa Pak Ucok ???”
Bapak : “Sebenarnya Bu Guru rada salah juga, masak si Ucok yang ditanya ? Kan waktu itu
dia belum lahir Bu ?”
Bu Guru (makin bengong) :“Trus ?”
Bapak : “Begini lho Bu, ini terus terang lho Bu……yang benar………yang tanda tangan teks Proklamasi itu ……aku….Bu…”
Bu Guru : “Ya ampun……pulang ! Pak Ucok… pulang aja deh !”
Di jalan...
Bapak : “Macam mana ini cok, kau nggak ngaku salah, kau ngaku salah pulak ! Aku yang ngaku salah juga ……..puusing kepala aku. ”Tiba-tiba mereka ketemu pak RT.
Pak RT : “Wah……ada apa Pak Ucok sama anak ini. Kok kusut banget wajahnya. Ono opo to ? Kepiyee critane ?” Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru……Pak RT langsung ketawa ngakak.
Pak RT : “Ha…….ha3x itu bukan masalah besar Pak Ucok ….mana….mana teksnya ?? Biar saya yang tandatangani …………Bapak Ucok dan Si Ucok : ???@#@$@%@$???
(MAB'ASUL FIKRI)

Rabu, 02 April 2014

rasulullah S.A.W. bersabda@rifqy fakhrul(30)

Rasulullah Shallallahu `Alahi Wasallam bersabda; ‘‘...Ada tujuh hamba yang akan dilindungi Allah Ta`ala pada hari kiamat nanti, yaitu;

1. Imam pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang tumbuh dewasa yang hobinya beribadah pada Allah Ta`ala padahal disaat nafsunya bergejolak.

3. Hamba yang hatinya selalu terikat pada masjid, senangnya berjamaah dan beraktivitas ke masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah Ta`ala, berkumpul, berjumpa, bersahabat karena Allah Ta`ala dan berpisah karena Allah Ta`ala pula.

5. Seorang hamba lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata; ‘‘...Aku takut kepada Allah Ta`ala...”

6. Hamba yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya, ikhlas karena Allah Ta`ala.

7. Hamba yang berdzikir dan berdo`a kepada Allah Ta`ala dalam keheningan malam, dalam kesendiriannya, dalam muhasabah dirinya lalu ia menitikkan airmatanya...”

(tafsir Hadist HR. Bukhari Muslim)

Ya Allah.
Yang Maha Menguasai Langit dan Bumi, jadikan kami diantara tujuh golangan hamba²-Mu yang Engkau lindungi kelak di akhirat. Aamiin.

senjata makan tuan,By:Moh.Agus

Senjata Makan Tuan...

Seorang wartawan sedang meliput peristiwa kecelakaan. Karena banyak orang yg mengerumuni lokasi kecelakaan, wartawan tsb tdk dpt menerobos untuk melihat korban dari dekat. Setelah berpikir keras, wartawan tsb dpt ide.
"Minggir-minggir semua, saya ayah korban!" ia berseru. "Saya minta jalan.
" Benar saja.....kerumunan itu membiarkan dia lewat. Semua mata terarah kepada wartawan tsb. (wartawan GR, dalam hati: "Berhasil juga!!!) Ketika sampai di tengah kerumunan, ia terpana melihat... SEEKOR ANAK MONYET tergeletak tak berdaya!

wkwkwkwkwk,,,

air mata ibu yang mengalir By:M.Rifqy fakhrul h.

                       AIR ATA IBU YANG MENGALIR





Air mata Ibu yang mengalir ditengah bahtera kehidupan. Dihempas badai dan gelombang seolah tiada akhir. Hanya orang yang kokoh imannya kepada Allah SWT yang akan selamat.
Itulah yang dialami seorang ibu. Pernikahannya diujung tanduk. Hatinya menjadi galau dan gundah namun tak larut dalam kesedihan. Berkat kerja kerasnya kebutuhan anak²nya yang ditinggal suaminya bisa diatasinya. Seolah berjalan dengan terseok² perlahan² kondisi ekonomi keluarganya bisa bangkit membaik. Usaha yang dirintisnya berkembang pesat mengalami kemajuan.
Karyawannya yang mula hanya tiga, kini menjadi sepuluh untuk memenuhi pesananan dari berbagai kota. Sampai pada suatu peristiwa yang membuat hatinya terkejut, putranya yang bungsu jatuh sakit kejang² dan paru²nya infeksi. Pada saat itu juga dilarikan putranya ke rumah sakit, dalam keterpurukan dirinya tiada daya dan upaya kecuali hanya memohon kepada Allah SWT.
Wajahnya memerah berlinangan air mata. Hatinya begitu hancur, remuk redam, ketika suaminya pergi, anak sedang sakit sementara ia harus juga terus mencari nafkah untuk anak²nya.
‘‘Ya Allah, begitu berat cobaan hidupku ini...!!!’’ *(ucapnya lirih.)*
Disaat ia sedang putus asa karena masalah tiada kunjung berakhir. Untunglah anaknya yang tertua selalu menghibur juga mengajaknya untuk bershodaQoh dan berdoa memohon kepada Allah SWT untuk kesembuhan adiknya.
Malam itu disaat Ibu sedang menjaga putranya di Rumah Sakit, dokter mendatanginya dan mengatakan;
‘‘Besok putra ibu boleh pulang...!!!’’
Ia merasakan bahwa semua itu terjadi atas kuasa Allah SWT. Anugerah Allah SWT tidak sampai disitu. Suami yang meninggalkan dirinya dan anak²nya tiba² pulang, bersimpuh dipangkuannya meminta maaf karena telah meninggalkannya pergi.
Buah ketaqwaannya kepada Allah SWT membuat dirinya memaafkan kesalahan suami. Sejak itu kehidupan rumah tangga mereka berubah.
Kesabaran ia sebagai seorang istri membuahkan hasil, anak² dan suaminya telah berubah menjadi lebih baik dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Banyak orang bersyukur pengorbanan dirinya terutama mampu memaafkan suami yang telah menyakiti hatinya telah menjadi teladan bagi anak²nya.

@M.Rifqy fakhrul hadi


/2014/04/siapa-bilang-kerja-ikhlas-bukan.html


Siapa Bilang Kerja Ikhlas Bukan Investasi?

By : Ihza Nurman A

Belasan tahun yang lalu …
Seorang mahasiswa bertubuh kurus kering mendatangi sebuah warung makan yang terletak di dekat kampusnya, UNPAD di jl. Dipati Ukur. Kampus sebuah perguruan tinggi negeri favorit di Bandung. Ibu pemilik warung yang memang biasa melayani para mahasiswa tersebut menyambutnya dengan ramah.
”Silahkan Dik, mau makan nasi pakai lauk apa?” tanyanya.
”Kalau sebungkus nasi harganya berapa Bu?” si mahasiswa balik bertanya.
”Lima ratus rupiah, Dik. Lauknya mau apa saja? Silahkan pilih”, jawab si pemilik warung.
”Kalau sepotong daging rendang harganya berapa Bu?” tanya si mahasiswa lagi.
”Dua ribu saja”, jawab si pemilik warung.
Si mahasiswa terlihat mengerenyitkan dahi dan berpikir. ”Kalau sayur lodeh jadi berapa Bu?” tanyanya lagi.
Begitu seterusnya si mahasiswa menanyakan satu persatu harga masakan yang ada di warung itu. Setiap kali diberitahu harganya, si mahasiswa terlihat terdiam sejenak dan terus menanyakan harga masakan lainnya yang ada di warung itu. Sementara sang pemilik warung berusaha menjawab satu persatu dengan sabar.
Sampai akhirnya si mahasiswa bertanya, ”Kalau kuahnya saja tanpa tanpa daging berapa Bu?”
”Oh, kalau kuahnya gratis, Dik”, jawabnya.
”Oh…., kalau begitu saya beli nasi satu porsi saja tetapi disiram kuah rendang atau kuah soto. Jadi hanya lima ratus rupiah ya Bu,” kata si mahasiswa sambil mengeluarkan uang lima ratus rupiah.
”Mohon maklum ya Bu, uang kiriman orang tua saya sangat terbatas. Sedangkan saya harus segera menyelesaikan skripsi saya yang membutuhkan banyak biaya. Jadi terpaksa harus ngirit”, katanya dengan nada malu-malu.
”Pasti mahasiswa ini berasal dari keluarga miskin yang tinggal di luar kota”, pikir sang pemilik warung. ”Tetapi dia pasti membutuhkan banyak gizi agar dapat cepat menyelesaikan skripsinya”, pikirnya lagi.
Sang ibu pemilik warung yang merasa iba lalu menyelipkan sepotong telur yang tidak terlihat di bagian tengah nasi yang dibungkusnya, sebelum menyiramnya dengan kuah rendang.
Keesokan harinya, si mahasiswa kembali ke warung tersebut. Dia hanya berkata dengan malu-malu, ”Beli nasi seperti yang kemarin, ya Bu. Disiram kuah rendang atau kuah soto…”. Lalu dia membayar lima ratus rupiah saja dan tidak berkata apa-apa lagi.
Begitu seterusnya. Setiap hari si mahasiswa pendiam memesan makanan yang sama dan si pemilik warung selalu tak pernah lupa menyelipkan sebutir telur, terkadang sepotong daging rendang ke dalam nasi yang dibungkusnya. Sang pemilik warung melakukan ini dengan hati yang ikhlas ingin membantu si mahasiswa miskin tersebut.
Setelah beberapa minggu berlalu, si mahasiswa itu tiba-tiba menghilang. Dia tidak pernah menampakkan diri lagi di warung itu. ”Mungkin dia sudah lulus menjadi sarjana dan kembali ke kota asalnya”, pikir sang pemilik warung. Sang pemilik warung pun melupakannya.
Belasan tahun kemudian…
Sang pemilik warung benar-benar sedang kalut. ”Hari ini adalah hari terakhir warung kita buka. Besok warung kita akan digusur karena ada pembangunan monumen xxxxxxxxx”, katanya kepada anak-anaknya sambil berlinang air mata. Anak-anaknya yang masih kuliah serta yang masih duduk di bangku SMA duduk diam terpaku merenungi nasib mereka.
”Ya, Tuhan…! Dengan apa aku harus membiayai sekolah anak-anakku setelah warung ini digusur?”, jeritnya dalam hati.
Semakin sesak perasaan hatinya, kala teringat uang tabungannya yang telah ludes untuk membiayai pengobatan rumah sakit anaknya yang bungsu. Tidak ada lagi uang untuk biaya membuka warung di tempat lain.
Tiba-tiba saja, sebuah mobil berhenti tepat di depan warungnya. Seorang pria berdasi yang tidak dikenalnya menghampiri dan berkata, ”Bu, besok warung ini akan digusur bukan? Apakah Ibu sudah memutuskan akan pindah ke mana?” tanyanya lagi.
”Belum, Pak…”, jawab sang pemilik warung dengan terbata-bata.
”Bagus! Kalau begitu, mulai besok Ibu bisa berjualan di kantin kami di gedung perkantoran xxxxxx”, katanya menyebutkan sebuah gedung perkantoran yang cukup megah di pusat kota Bandung.
”Tapi Pak, kami tidak mampu membayar biaya sewanya. Apalagi di gedung itu, pasti mahal sekali biaya sewanya”, kata sang pemilik warung.
”Ibu tenang saja … karena di sana Ibu tidak usah membayar sewa sama sekali. Tempat untuk Ibu berjualan sudah disediakan oleh Direktur perusahaan kami. Ibu boleh memakainya untuk berjualan makanan sampai kapan pun Ibu mau.”
”Haaahh…! Siapa direktur itu? Saya tidak punya kenalan direktur…”, kata sang pemilik warung dengan sangat terkejut.
”Saya sendiri tidak begitu mengenalnya… karena saya staf baru di perusahaan kami”, kata si pria tersebut. ”Tetapi Pak Direktur titip pesan, katanya dahulu sewaktu kuliah dia sangat menyukai telur dan daging rendang masakan Ibu. Mulai besok dia ingin makan masakan itu lagi di kantornya…”.
* * *
Dari peristiwa itu, saya bisa belajar satu hal bahwa kebaikan yang dijalankan dengan hati penuh ikhlas adalah investasi. Semua Investasi pasti akan menghasilkan. Investasi kebaikan saat ini akan menghasilkan kebaikan pula di kemudian hari, walau pun kita belum tahu wujud kebaikan yang akan terjadi nanti.
Dengan bekerja ikhlas kita tidak memperdulikan balasan atau pun imbalan dari perbuatan kita. Seperti matahari pagi yang tetap bersinar setiap pagi, tidak pernah mengharapkan sinarnya dipantulkan kembali kepada matahari.

Selasa, 01 April 2014

terimakasih ku padamu

engkau bagaikan cahaya yang menerangi jiwa dari segala gelap dunia engkau adalah setetes embun yang menyejukan hati. hati Yang ditikam kebodohan, sungguh mulia tugasmu. guru tugas yang sangat besar, Guru engkau adalah pahlawanku yang tidak mengharapkan balasan, segala yang engkau lakukan engkau, kau lakukan dengan ikhlas guru jasamu takkan kulupa. guru ingin kuucapkan terimakasih atas semua jasamu,.


terimakasih guru" ku, kau sudah mengantarkan ku sampai di DETIK-DETIK UN,


by. wakhid ns.
https://www.facebook.com/wakhid.wakhid.31

Jumat, 28 Maret 2014

WISE WORD



INTROSPEKSI DIRI
Anda pasti tahu Rautan pensil kecil berbentuk bulat yang Di Atasnya terdapat kaca (Cermin).
Tahukah anda apa maksudnya ?
Maksudnya adalah Sebelum anda membenarkan sesuatu, ada baiknya anda “Ngaca dulu deh !”.
jadi maknanya “Sebelum anda membenarkan Orang lain, sebaiknya anda lihat diri anda apakah sudah Benar ?”

HUKUM ALAM
Kau mungkin bisa sembunyi dari KESALAHANMU, Tapi tidak Dari Penyesalanmu.
Kau mungkin bisa bermain dengan KEBOHONGANMU, Tapi tidak Dengan KARMA-Mu.

@Ardy_Rahmawan.32

Kamis, 20 Maret 2014

PENTINGNYA BAHASA
@Ardy.Rahmawan_

     Suatu hari Pak Joko seseorang dari Desa Pergi ke Amerika. Di Sana ia melihat gedung-gedung besar dan megah. Ketika Pak Joko Akan memasuki sebuah BANK, ia melihat Tulisan "OPEN" yang tertera pada pintu BANK. Pak Joko heran, dan berpikir dalam hatinya "Lha nek Opene semene, Rotine Sepiro ?". tak lama ia melihat seorang bule akan memasuki BANK, Pak Joko melarang si Bule untuk masuk.
Joko : Mas-Mas, jangan masuk . itu OPEN !!!
Bule : (kebingungan)  What..???
Joko : Dikandani OPEN koq Watt ? anggite Neon ngunu ta ?
Bule : (Ngeyel tetep masuk) Crazy Man !!!
** Setelah si Bule masuk, tak lama kemudian keluar seorang Negro.
Joko : Lho kan, ngeyel nek dikandani . wes ngerti OPEN dileboni, Gosong tho we,...?
Negro : (*&*&^&^&&%54%$#%@#!@#@!$>????

    Dari cerita Humor Ini Dapat disimpulkan bahwa seberapa pentingnya peran pendidikan Bahasa dalam Kehidupan, Terlebih Bahasa Internasional.

@bLack_Rose86 Thank You So Much. :)

Selasa, 11 Maret 2014

SI ANAK NAKAL
by : M.Munir
 Pada suatu pagi ibu guru masuk ke kelas,dan guru itu berkata kepada siswanya.
Ibu guru : "Hei anak-anak PR merangkumnya apa sudah dikerjakan ?
Siswa : "Sudah buuuuuu!"
 Tapi ada satu anak tidak menjawab pertanyaan ibu guru,Ibu guru menanyai anak itu.
Ibu guru : "Kenpa kamu kok belum merangkum ?Bukumu kok masih brsih begini?"
Anak nakal : "Lhoo bu,katanya kebersihan sebagian dari iman!
Ibu guru : "Tapi kalau buku bersih itu bukan sebagian dari iman!Makanya kalau diterangkan jangan tidur melulu ya jadinya begini.

Senin, 10 Maret 2014

MIE KERING
by : M.Bagus setiawan
 Pagi itu,ada penjual mie keliling di  sekitar kompleks.Tiba-tiba ada orang yang memanggilnya,dan benar dia mau membeli semangkok mie kering.Abang itu akhirnya membuatkan mie seperti yang diminta oleh pembelinya.Pembelipun bilang kepada abang penjual mie
Pembeli : "Bang kok nggak ada kuahnya? "
Penjual : "Lhoo,katanya mie kering !"
Pembeli : "Ini sih mie kering kerontang"
Penjual : "Anda mau ada kuahnya ?"
Pembeli : "Ya iya lah."
Penjual : "Tenang aja !
 abang penjual mie pun mengencingi mangkok yang berisi mie tadi,dan sang pembeli hanya melongok menatap mie yang di kencingi olehnya.

Selasa, 21 Januari 2014

ANDALUSIA RESTLESS

Sebuah kisah dari tanah kegelapan
menjadi terang dengan ajaran sang nabi
negeri dengan peradaban keindahan
disaat ufuk terang,wajah buminya memikat

penaklukan gemilang mimpi masa lalu
kejayaan terbungkus cinta,indah dunia
untuk raja raja bermahkotakan keangkuhan
dari istana yang berbentengkan kerakusan

Andalusia...kini derita tlah menimpamu
tergiring nafsu menaiki singgasana
Andalusia...gunung uhud pun rubuh
mendengar retak harmoni diwajahmu

Reff :
Seribu musim tegak berdiri
mengatasnamakan semua asma-mu
seagala yang sempurna kini menghilang
terpedaya perhiasan dunia
Kiblat andalusia kini terusir
berganti dinding nista dan hina
mighrab menangis,mimbar bersenandung duka
ketika iman tak ada lagi di hati...

Senin, 20 Januari 2014

KERJA KERAS SANG SEMUT

Saudaraku, tentu pernah membeli susu kental manis dalam kaleng bukan? Begitupun saya. Setiap kali membeli susu kaleng, setelah kalengnya dilubangi biasanya saya simpan dalam mangkuk yang telah terisi air, dengan maksud terhindar dari semut.

Suatu pagi, sebelum berangkat kerja, saya menyiapkan minuman hangat favorit, segelas air teh hangat dicampur susu dalam kaleng. Sebelum menuangkan susu ke dalam gelas, kulihat di air dalam mangkok tempat susu itu beberapa ekor semut yang sudah tak bernyawa.

Saudaraku, sungguh pemandangan yang mungkin biasa kita lihat, sekumpulan semut yang mati di tengah genangan air. Namun pernahkah kita renungkan betapa hebatnya mentalitas sang semut walaupun bertubuh kecil tapi memiliki semangat yang sangat besar. Semut tahu di dalam kaleng itu ada susu yang lezat, tapi ada genangan air yang menghalanginya. Maka Ia pun berenang, walaupun nyawa menjadi taruhannya. Dan tahukah, di antara mereka ada yang berhasil menikmati susu kaleng itu, walaupun sebagian di antara mereka ada yang meregang nyawa.

Di antara pelajaran berharga dari makhluk Allah yang bernama “semut’ adalah makna sebuah kerja keras. Bukankah seringkali kita tidak bersemangat ketika mendapatkan sebuah tantangan baru, merasa diri tidak mampu, padahal saat itu kita tahu bahwa ada sebuah kenikmatan yang bisa kita dapatkan seandainya kita bisa melewati dengan baik tantangan itu. Kita pun akhirnya berpasrah diri, menerima keadaan saat ini tanpa beranjak kepada situasi dan kondisi kehidupan yang lebih baik. 

Ibarat sebuah perjalanan, bekerja keras tentu adalah sebuah gerak langkah menuju satu tujuan. Jika kita diam tanpa sebuah gerakan apapun, tentu kita tidak akan pernah sampai pada sebuah tujuan. Bukankah alam semesta pun bergerak? Bayangkan seandainya bumi berhenti bergerak, matahari enggan berputar, planet dan bintang-bintang berdiam diri, tentu kita tahu apa yang akan terjadi dengan kehidupan manusia dan alam semesta raya. Lihatlah air yang tergenang tiada mengalir, biasanya kotor bahkan bisa menjadi sumber penyakit, kemudian bandingkan dengan air sungai jernih yang mengalir deras dari pegunungan tentu akan terlihat lebih segar menyejukkan.

Belajar kerja keras dari sang semut, teringat suatu saat dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mencium tangan orang yang bekerja mencari kayu, yaitu Sa’ad bin Mu’az ketika melihat tangannya kasar karena dia bekerja keras. Nabi Muhammad SAW pun bersabda, "Inilah dua telapak tangan yang dicintai Allah.” Rasulullah SAW sebagai pemimpin sejati, tentu menjadi suri teladan dalam hal kerja keras. Tiada mungkin terbangun peradaban emas kaum muslimin abad ke 7 s.d 14 di Andalusia Spanyol tanpa sebuah mental kerja keras Rasulullah dan para sahabatnya. Sungguh tiada mungkin, Islam menyebar hingga ke seluruh pelosok negeri jika saja Rasulullh dan para sahabatnya berpangku tangan tanpa sebuah kerja keras. Selain bekerja keras siang dan malam untuk umatnya, Rasulullah pun diriwayatkan, menjahit sendiri bajunya, memeras sendiri susu kambingnya dan melayani keluarga. Subhanallah.

Menarik apa yang di sampaikan salah seorang sahabat Rasulullah, Umar bin Khattab, ”Janganlah salah seorang kamu duduk di mesjid dan berdo’a, ‘Ya Allah berilah aku rezeki’. Sedangkan ia tahu bahwa langit tidak akan menurunkan hujan emas dan hujan perak.” Bahkan Umar pernah menegur seseorang yang hanya duduk berdo’a di masjid tanpa mau bekerja dan berusaha, hanya mengharapkan bantuan orang lain.

Sifat malas bukanlah sikap mental yang diajarkan Rasulullah. Karenanya beliau pernah berdo’a kepada Allah agar dilindungi dari sifat lemah dan malas.

”Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, Aku berlindung kepada-MU dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan pelit, Aku berlindung kepada-Mu dari jeratan hutang dan kesewenang-wenangan orang lain.”


Akhirnya, marilah kita jadikan setiap desah nafas sebagai dzikir kita kepada Allah SWT. Kita jadikan setiap gerak langkah kita sebagai tasbih kita kepadaNya. Apapun profesi kita, di manapun kita bekerja, apapun status kita, jadikanlah semuanya sebagai pengabdian kepada Allah tanda syukur kita kepada Tuhan yang telah menghidupkan dan menggerakkan kita.
Oleh: Aldyn Sarifudin