Rabu, 02 April 2014

air mata ibu yang mengalir By:M.Rifqy fakhrul h.

                       AIR ATA IBU YANG MENGALIR





Air mata Ibu yang mengalir ditengah bahtera kehidupan. Dihempas badai dan gelombang seolah tiada akhir. Hanya orang yang kokoh imannya kepada Allah SWT yang akan selamat.
Itulah yang dialami seorang ibu. Pernikahannya diujung tanduk. Hatinya menjadi galau dan gundah namun tak larut dalam kesedihan. Berkat kerja kerasnya kebutuhan anak²nya yang ditinggal suaminya bisa diatasinya. Seolah berjalan dengan terseok² perlahan² kondisi ekonomi keluarganya bisa bangkit membaik. Usaha yang dirintisnya berkembang pesat mengalami kemajuan.
Karyawannya yang mula hanya tiga, kini menjadi sepuluh untuk memenuhi pesananan dari berbagai kota. Sampai pada suatu peristiwa yang membuat hatinya terkejut, putranya yang bungsu jatuh sakit kejang² dan paru²nya infeksi. Pada saat itu juga dilarikan putranya ke rumah sakit, dalam keterpurukan dirinya tiada daya dan upaya kecuali hanya memohon kepada Allah SWT.
Wajahnya memerah berlinangan air mata. Hatinya begitu hancur, remuk redam, ketika suaminya pergi, anak sedang sakit sementara ia harus juga terus mencari nafkah untuk anak²nya.
‘‘Ya Allah, begitu berat cobaan hidupku ini...!!!’’ *(ucapnya lirih.)*
Disaat ia sedang putus asa karena masalah tiada kunjung berakhir. Untunglah anaknya yang tertua selalu menghibur juga mengajaknya untuk bershodaQoh dan berdoa memohon kepada Allah SWT untuk kesembuhan adiknya.
Malam itu disaat Ibu sedang menjaga putranya di Rumah Sakit, dokter mendatanginya dan mengatakan;
‘‘Besok putra ibu boleh pulang...!!!’’
Ia merasakan bahwa semua itu terjadi atas kuasa Allah SWT. Anugerah Allah SWT tidak sampai disitu. Suami yang meninggalkan dirinya dan anak²nya tiba² pulang, bersimpuh dipangkuannya meminta maaf karena telah meninggalkannya pergi.
Buah ketaqwaannya kepada Allah SWT membuat dirinya memaafkan kesalahan suami. Sejak itu kehidupan rumah tangga mereka berubah.
Kesabaran ia sebagai seorang istri membuahkan hasil, anak² dan suaminya telah berubah menjadi lebih baik dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Banyak orang bersyukur pengorbanan dirinya terutama mampu memaafkan suami yang telah menyakiti hatinya telah menjadi teladan bagi anak²nya.

@M.Rifqy fakhrul hadi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar