AIR ATA IBU YANG MENGALIR
Air mata Ibu yang mengalir ditengah bahtera kehidupan. Dihempas
badai dan gelombang seolah tiada akhir. Hanya orang yang kokoh imannya
kepada Allah SWT yang akan selamat.
Itulah yang dialami seorang
ibu. Pernikahannya diujung tanduk. Hatinya menjadi galau dan gundah
namun tak larut dalam kesedihan. Berkat kerja kerasnya kebutuhan
anak²nya yang ditinggal suaminya bisa diatasinya. Seolah berjalan dengan
terseok² perlahan² kondisi ekonomi keluarganya bisa bangkit membaik.
Usaha yang dirintisnya berkembang pesat mengalami kemajuan.
Karyawannya yang mula hanya tiga, kini menjadi sepuluh untuk memenuhi
pesananan dari berbagai kota. Sampai pada suatu peristiwa yang membuat
hatinya terkejut, putranya yang bungsu jatuh sakit kejang² dan paru²nya
infeksi. Pada saat itu juga dilarikan putranya ke rumah sakit, dalam
keterpurukan dirinya tiada daya dan upaya kecuali hanya memohon kepada
Allah SWT.
Wajahnya memerah berlinangan air mata. Hatinya begitu
hancur, remuk redam, ketika suaminya pergi, anak sedang sakit sementara
ia harus juga terus mencari nafkah untuk anak²nya.
‘‘Ya Allah, begitu berat cobaan hidupku ini...!!!’’ *(ucapnya lirih.)*
Disaat ia sedang putus asa karena masalah tiada kunjung berakhir.
Untunglah anaknya yang tertua selalu menghibur juga mengajaknya untuk
bershodaQoh dan berdoa memohon kepada Allah SWT untuk kesembuhan
adiknya.
Malam itu disaat Ibu sedang menjaga putranya di Rumah Sakit, dokter mendatanginya dan mengatakan;
‘‘Besok putra ibu boleh pulang...!!!’’
Ia merasakan bahwa semua itu terjadi atas kuasa Allah SWT. Anugerah
Allah SWT tidak sampai disitu. Suami yang meninggalkan dirinya dan
anak²nya tiba² pulang, bersimpuh dipangkuannya meminta maaf karena telah
meninggalkannya pergi.
Buah ketaqwaannya kepada Allah SWT membuat dirinya memaafkan kesalahan suami. Sejak itu kehidupan rumah tangga mereka berubah.
Kesabaran ia sebagai seorang istri membuahkan hasil, anak² dan suaminya
telah berubah menjadi lebih baik dengan lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
Banyak orang bersyukur pengorbanan dirinya terutama
mampu memaafkan suami yang telah menyakiti hatinya telah menjadi teladan
bagi anak²nya.
@M.Rifqy fakhrul hadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar